Langsung ke konten utama

DAY #26

Kisah Nabi Ibrahim AS

Malam ini hujan rintik membasahi halaman rumah kecil kami. Sejuknya udara malam ini membawa kedamaian sebelum mengarungi bahtera mimpi.

Saya akan mulai berkisah kepada Hani dan Quinsa tentang kisah yang bertema antariksa.

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dijelaskan bahwa antariksa adalah benda-benda yang berada di luar atmosfer bumi.

Yang termasuk benda-benda di luar angkasa di antaranya matahari, bulan, dan bintang.

Saya akan berkisah tentang cara Nabi Ibrahim berdakwah kepada qoumnya yang menyembah matahari, bulan dan bintang.

Pada zaman dahulu, ada seorang Nabi yang sholeh dan selalu mentauhidkan Allah. Dia berdakwah mengajak kepada qoumnya yang menyembah matahari, bulan dan bintang namun ajakannya selalu ditentang oleh qoumnya.

Ketika malam telah menjadi gelap, Ibrahim melihat sebuah bintang yang disembah qoumnya. Lalu Ibrahim berkata, " Inilah Tuhanku." Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, "Aku tidak suka kepada yang terbenam."

Lalu ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, "Inilah Tuhanku." Tetapi ketika bulan itu terbenam dia berkata, "Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat".

Ucapan ini sebagai sindiran bahwa mereka berada dalam kesesatan.

Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku, ini lebih besar." Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, "Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kalian persekutukan."

Pada akhirnya kaumnya berkata, "Kalau begitu apa yang kamu sembah?". Nabi Ibrahim AS menjawab bahwa dia menyembah Tuhan yang menciptakan alam semesta ini.

Hikmah dari kisah:
Matahari, bulan dan bintang adalah benda-benda yang termasuk dalam ciptaan Allah SWT. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah SWT. Mintalah petunjuk dan ketetapan iman kepada Allah SWT. Sesungguhnya, menyekutukan Allah SWT benar-benar merupakan kezaliman yang nyata.

#30DEM
#30DayEmakMendongeng
#Day26
#Antariksa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acara Jalan Sehat Desa Bondansari, Wiradesa 21 Agustus 2022

Dalam rangka acara memperingati hari lahirnya Indonesia Raya yang ke 77 pada hari Minggu 21 Agustus 2022, pada pukul 07.00 WIB pagi hari sekitar 1.500 warga Desa Bondansari, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan-Jawa Tengah ikut memeriahkan acara jalan sehat yg rutenya dimulai dari Balaidesa Bondansari lurus ke arah selatan menuju arah Dukuh Gendogo lalu belok ke arah timur melewati dukun Penggilingan, Bondan, serta Kebonan lalu kembali lagi di depan balaidesa sebagai garis finish acara jalan sehat berhadiah di pagi itu.              Pict.by : @Tatik Faridayani Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak kepala desa Bondansari dan di tengah-tengah acara ada sambutan juga dari Bapak Camat Wiradesa. Warga terlihat antusias mengikuti acara tersebut. Beberapa di antaranya ada sesepuh-sesepuh Desa Bondansari yang turut memeriahkan acara tersebut. Walaupun usianya sudah lebih dari 60 tahun beliau-beliau tetap semangat dan tetap mengikuti jalannya acara tersebut sampai selesai.

Empire KMCA & 30 DEM

Mengajarkan Anak untuk Makan dengan Tenang, Tidak sambil Bermain             Oleh: Annisa Mahanani Sejak Quinsa berusia sekitar dua tahun, saya sudah membelikan meja dan kursi berkarakter hello kitty . Tujuannya supaya Quinsa memakan makanannya sendiri dengan tenang di tempat duduknya. Namun, setiap kali makan di kursi tersebut, Quinsa kelihatan tidak betah. Selalu bergerak dan ingin melompat. Kalau tidak dituruti, Quinsa akan menangis, bahkan tidak mau makan. Hingga usianya 3 tahun, Quinsa masih belum bisa makan dengan tenang di meja makan. Itulah sebabnya, hampir setiap kali makan, saya harus menyiapkan tenaga ekstra utuk meladeni Quinsa makan. Padahal bermacam cara sudah saya lakukan agar putri kedua saya ini mau makan di meja makan. Namun, susahnya minta ampun. Bagaimana ya caranya mengajarkan anak supaya makan dengan baik? Saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya ini melalui buku Ayah Edi Menjawab. Begini jawaban beliau: Ayah dan Bunda, untuk menjawab pertanyaan ini,

DAY #1 KEJUJURAN

Kak Hani Berani Jujur Pada suatu sore... Kakak Hani sedang makan bersama adik Quinsa... Tiba-tiba... "Pranggg..!!!" Terdengar suara piring yang pecah.. Saat itu Umma sedang sibuk beres-beres di belakang rumah. Setelah selesai beres-beres rumah Umma mendatangi kak Hani dan adik Quinsa.. "Innaalillaahi wa'innaa ilaihi rooji'uun..wah, piringnya pecah lagi nihh..ayo bantuin Umma bersihin dulu yuk.." Kak Hani dan adik Quinsa membantu Umma membersihkan pecahan piring. Setelah itu Umma bertanya "Ayoo sayaang.. siapa yaa..yang tadi mecahin piring?" tanya umma, diantara ak Hani dan adik Quinsa belum ada yang berani menjawab... Akhirnya Umma bertanya lagi.. " Ayo siapa yang berani jujur sama Umma, anak yang jujur disayang lohh sama Allah nak..Umma tidak marah kok kalo kak Hani atau adik Quinsa mau berkata jujur.." Kata Umma sambil mengelus-elus kepala kakak Hani dan adik Quinsa. Akhirnya kak Hani mengakui kesalahannya dan meminta maaf