Langsung ke konten utama

DAY #25

Pemarah itu Tidak Baik

Tadi siang saya sudah mendongengkan tentang si Dodo, kucing hitam yang pemarah. Sekarang tinggal saya tuliskan disini. Kira-kira begini ceritanya...

Pada suatu hari, ada kucing hitam yang galak dan suka marah-marah bernama si Dodo. Dodo tidak suka jika ada hewan lain yang menyentuh bulu hitamnya yang lembut.

Pagi itu Dodo sedang mencari makanan di tepi hutan. Dia berjalan cepat sambil melihat ke kanan-kiri mencari mangsa.

Tiba-tiba, gedebug!!!
Seekor monyet jatuh dari atas pohon mangga tepat di atas tubuh Dodo. Si monyet langsung meminta maaf pada Dodo, "Maafkan aku Dodo, aku tidak sengaja tergelincir dari atas pohon...".

Dodo menggeram marah, "Dasar monyet, tidak akan pernah kumaafkan engkau monyet!!!". Dodo mengeluarkan kuku-kukunya yang tajam siap mencakar tubuh si Monyet. Monyet itupun lari tunggang-langgang dengan ketakutan.

Matahari siang itu begitu terik, Dodo berjalan mencari minum ke tepi danau kecil yang amat jernih airnya.

Di tepi danau yang licin itu tidak ada satu orangpun hewan berkeliaran mencari minum. Dodo berjalan pelan-pelan di tepi danau takut terpeleset.

Tiba-tiba...
Jebur!!!

Dodo terpeleset dan jatuh ke dalam danau. Dari tengah danau dilihatnya seekor monyet yang tadi akan dicakarnya berada di tepi danau.

" Tolong!!! Tolong aku!!! Aku akan tenggelam!!!" teriak Dodo.

Monyet itupun justru berbalik arah dan pergi meninggalkan Dodo mati tenggelam ke dasar danau. Seandainya Dodo tidak pemarah dan suka memaafkan pasti Si monyet mau menolong Dodo.

Pesan moral:
Jadilah anak baik dan pemaaf, karena anak yang pemarah akan dijauhi teman dan ketika kesusahan maka tidak ada yang mau menolong.

#30DEM
#30DayEmakMendongeng
#Day25
#PemarahituTidakBaik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acara Jalan Sehat Desa Bondansari, Wiradesa 21 Agustus 2022

Dalam rangka acara memperingati hari lahirnya Indonesia Raya yang ke 77 pada hari Minggu 21 Agustus 2022, pada pukul 07.00 WIB pagi hari sekitar 1.500 warga Desa Bondansari, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan-Jawa Tengah ikut memeriahkan acara jalan sehat yg rutenya dimulai dari Balaidesa Bondansari lurus ke arah selatan menuju arah Dukuh Gendogo lalu belok ke arah timur melewati dukun Penggilingan, Bondan, serta Kebonan lalu kembali lagi di depan balaidesa sebagai garis finish acara jalan sehat berhadiah di pagi itu.              Pict.by : @Tatik Faridayani Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak kepala desa Bondansari dan di tengah-tengah acara ada sambutan juga dari Bapak Camat Wiradesa. Warga terlihat antusias mengikuti acara tersebut. Beberapa di antaranya ada sesepuh-sesepuh Desa Bondansari yang turut memeriahkan acara tersebut. Walaupun usianya sudah lebih dari 60 tahun beliau-beliau tetap semangat dan tetap mengikuti jalannya acara tersebut sampai selesai.

Empire KMCA & 30 DEM

Mengajarkan Anak untuk Makan dengan Tenang, Tidak sambil Bermain             Oleh: Annisa Mahanani Sejak Quinsa berusia sekitar dua tahun, saya sudah membelikan meja dan kursi berkarakter hello kitty . Tujuannya supaya Quinsa memakan makanannya sendiri dengan tenang di tempat duduknya. Namun, setiap kali makan di kursi tersebut, Quinsa kelihatan tidak betah. Selalu bergerak dan ingin melompat. Kalau tidak dituruti, Quinsa akan menangis, bahkan tidak mau makan. Hingga usianya 3 tahun, Quinsa masih belum bisa makan dengan tenang di meja makan. Itulah sebabnya, hampir setiap kali makan, saya harus menyiapkan tenaga ekstra utuk meladeni Quinsa makan. Padahal bermacam cara sudah saya lakukan agar putri kedua saya ini mau makan di meja makan. Namun, susahnya minta ampun. Bagaimana ya caranya mengajarkan anak supaya makan dengan baik? Saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya ini melalui buku Ayah Edi Menjawab. Begini jawaban beliau: Ayah dan Bunda, untuk menjawab pertanyaan ini,

DAY #1 KEJUJURAN

Kak Hani Berani Jujur Pada suatu sore... Kakak Hani sedang makan bersama adik Quinsa... Tiba-tiba... "Pranggg..!!!" Terdengar suara piring yang pecah.. Saat itu Umma sedang sibuk beres-beres di belakang rumah. Setelah selesai beres-beres rumah Umma mendatangi kak Hani dan adik Quinsa.. "Innaalillaahi wa'innaa ilaihi rooji'uun..wah, piringnya pecah lagi nihh..ayo bantuin Umma bersihin dulu yuk.." Kak Hani dan adik Quinsa membantu Umma membersihkan pecahan piring. Setelah itu Umma bertanya "Ayoo sayaang.. siapa yaa..yang tadi mecahin piring?" tanya umma, diantara ak Hani dan adik Quinsa belum ada yang berani menjawab... Akhirnya Umma bertanya lagi.. " Ayo siapa yang berani jujur sama Umma, anak yang jujur disayang lohh sama Allah nak..Umma tidak marah kok kalo kak Hani atau adik Quinsa mau berkata jujur.." Kata Umma sambil mengelus-elus kepala kakak Hani dan adik Quinsa. Akhirnya kak Hani mengakui kesalahannya dan meminta maaf