Pemarah itu Tidak Baik
Tadi siang saya sudah mendongengkan tentang si Dodo, kucing hitam yang pemarah. Sekarang tinggal saya tuliskan disini. Kira-kira begini ceritanya...
Pada suatu hari, ada kucing hitam yang galak dan suka marah-marah bernama si Dodo. Dodo tidak suka jika ada hewan lain yang menyentuh bulu hitamnya yang lembut.
Pagi itu Dodo sedang mencari makanan di tepi hutan. Dia berjalan cepat sambil melihat ke kanan-kiri mencari mangsa.
Tiba-tiba, gedebug!!!
Seekor monyet jatuh dari atas pohon mangga tepat di atas tubuh Dodo. Si monyet langsung meminta maaf pada Dodo, "Maafkan aku Dodo, aku tidak sengaja tergelincir dari atas pohon...".
Dodo menggeram marah, "Dasar monyet, tidak akan pernah kumaafkan engkau monyet!!!". Dodo mengeluarkan kuku-kukunya yang tajam siap mencakar tubuh si Monyet. Monyet itupun lari tunggang-langgang dengan ketakutan.
Matahari siang itu begitu terik, Dodo berjalan mencari minum ke tepi danau kecil yang amat jernih airnya.
Di tepi danau yang licin itu tidak ada satu orangpun hewan berkeliaran mencari minum. Dodo berjalan pelan-pelan di tepi danau takut terpeleset.
Tiba-tiba...
Jebur!!!
Dodo terpeleset dan jatuh ke dalam danau. Dari tengah danau dilihatnya seekor monyet yang tadi akan dicakarnya berada di tepi danau.
" Tolong!!! Tolong aku!!! Aku akan tenggelam!!!" teriak Dodo.
Monyet itupun justru berbalik arah dan pergi meninggalkan Dodo mati tenggelam ke dasar danau. Seandainya Dodo tidak pemarah dan suka memaafkan pasti Si monyet mau menolong Dodo.
Pesan moral:
Jadilah anak baik dan pemaaf, karena anak yang pemarah akan dijauhi teman dan ketika kesusahan maka tidak ada yang mau menolong.
#30DEM
#30DayEmakMendongeng
#Day25
#PemarahituTidakBaik
Komentar
Posting Komentar