Bermain Petak Umpet
Hani dan Quinsa sangat senang jika melihat gadget di tangan saya. Setiap mereka melihat saya memegang gadged, pasti akan mereka minta untuk melihat video-video edukatif maupun games edukatif.
Maka saya akan segera menyembunyikan gadged saya ketika mereka datang dan hari ini saya menggantikannya dengan sebuah dongeng bertema permainan tradisional.
Begini dongengnya...
Pada suatu hari..
Ada seorang anak perempuan berumur 7 tahun bernama Hani Libya Alkaysa. Teman-temannya biasa memanggilnya dengan sebutan Hani.
Hani mempunyai seorang adik perempuan bernama Quinsa. Quinsa baru berumur 3 tahun 10 bulan tetapi sudah bisa diajak bermain bersama dengan teman-teman Kak Hani yang umurnya rata-rata di atas Quinsa.
Sore itu, Hani dan Quinsa pulang dari TPQ. Mereka langsung pulang ke rumah. Namun sebelum mereka berganti pakaian, teman-teman mereka sudah mendatanginya dan mengajak mereka untuk bermain petak umpet bersama.
Selain bermain petak umpet, mereka juga bermain patahan, cublak-cublak suweng dan lompat tali. Kadang ada di antara mereka yang terjatuh, lalu ada yang datang menolong, kemudian mereka bermain lagi.
Merekapun bermain dengan gembira, tawa mereka terdengar membahagiakan. Tubuh mereka sehat karena banyak bergerak.
Karena Kak Hani dan Quinsa mau bermain dengan permainan tradisional, maka Umma memberikan mereka hadiah tas bergambar kartun Frozen.
" Hore...!!! Trimakasih Umma, jazakillahu khoiro ma..." kata Hani dan Quinsa.
Akhirnya merekapun lebih menyukai bermain dengan permainan tradisional daripada bermain gadget. Karena anak-anak yang lebih menyukai permainan tradisional akan memiliki tubuh yang lebih sehat daripada anak-anak yang hanya bermain dengan gadget dan menonton televisi.
#30DEM
#30DayEmakMendongeng
#Day14
Komentar
Posting Komentar