Langsung ke konten utama

DAY #15

Aku Sayang Adik

Pada zaman dahulu ada dua orang bersaudara bernama Hani dan adiknya Quinsa. Mereka hidup berkecukupan meskipun ayah mereka hanya bekerja sebagai karyawan sebuah pabrik teh kecil.

Pada suatu hari saat mereka sedang asyik bermain, tiba-tiba kak Hani memecahkan pot bunga kesayangan ibu.

"Prang...!!!"
Hani dan Quinsa kaget dan saling berpelukan. Tiba-tiba Ibu datang tergopoh-gopog dari arah belakang rumah dan segera ber istirja'.

"Innaalillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun, siapakah di antara kalian berdua yang memecahkan pot bunga kesayangan ibu?"

Tak ada di antara mereka yang mau menjawab. Akhirnya ibu pun berkata
"Jika tak ada yang mau mengaku maka kalian berdua akan ibu hukum semuanya dengan hukuman yang lebih berat lagi..."

Akhirnya Quinsa menghampiri ibu dan mengatakan bahwa dirinyalah yang memecahkan pot bunga ibu. Dan selama satu bulan ibu menghukum Quinsa dengan tidak memberinya uang jajan.

Hani sangat menyesal dengan sikapnya yang telah membuat Quinsa dihukum selama satu bulan. Selama satu bulan pula uang jajan Hani diserahkan pada Quinsa tanpa sepengetahuan ibu.

Hani sangat menyayangi adiknya, dia berharap suatu saat nanti bisa membalas budi baik aduknya Quinsa.

Siang itu pulang sekolah Quinsa terlihat sedang berlari-lari ketakutan, di belakangnya ada seekor anjing galak berwarna hitam.

Melihat Quinsa berlari, anjing itu terlihat semakin agresif menyerang Quinsa. Tanpa pikir panjang segera kak Hani menolong Quinsa dengan mengambil sebatang kayu dan dipukulkanlan pada anjing tersebut.

Anjing itu meninggalkan bekas gigitan di tangan Hani sampai berdarah. Tapi karena takut dengan kayu yang dibawa Hani akhirnya anjing tersebut pergi.

Hani memeluk adiknya dengan penuh kasih sayang. Darah di tangannya bukanlah apa-apa dibandingkan dengan keberanian Quinsa melindungi dirinya dari hukuman ibu beberapa hari yang lalu.

#30DEM
#30DayEmakMendongeng
#Day15

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acara Jalan Sehat Desa Bondansari, Wiradesa 21 Agustus 2022

Dalam rangka acara memperingati hari lahirnya Indonesia Raya yang ke 77 pada hari Minggu 21 Agustus 2022, pada pukul 07.00 WIB pagi hari sekitar 1.500 warga Desa Bondansari, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan-Jawa Tengah ikut memeriahkan acara jalan sehat yg rutenya dimulai dari Balaidesa Bondansari lurus ke arah selatan menuju arah Dukuh Gendogo lalu belok ke arah timur melewati dukun Penggilingan, Bondan, serta Kebonan lalu kembali lagi di depan balaidesa sebagai garis finish acara jalan sehat berhadiah di pagi itu.              Pict.by : @Tatik Faridayani Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak kepala desa Bondansari dan di tengah-tengah acara ada sambutan juga dari Bapak Camat Wiradesa. Warga terlihat antusias mengikuti acara tersebut. Beberapa di antaranya ada sesepuh-sesepuh Desa Bondansari yang turut memeriahkan acara tersebut. Walaupun usianya sudah lebih dari 60 tahun beliau-beliau tetap semangat dan tetap mengikuti jalannya acara tersebut sampai selesai.

Empire KMCA & 30 DEM

Mengajarkan Anak untuk Makan dengan Tenang, Tidak sambil Bermain             Oleh: Annisa Mahanani Sejak Quinsa berusia sekitar dua tahun, saya sudah membelikan meja dan kursi berkarakter hello kitty . Tujuannya supaya Quinsa memakan makanannya sendiri dengan tenang di tempat duduknya. Namun, setiap kali makan di kursi tersebut, Quinsa kelihatan tidak betah. Selalu bergerak dan ingin melompat. Kalau tidak dituruti, Quinsa akan menangis, bahkan tidak mau makan. Hingga usianya 3 tahun, Quinsa masih belum bisa makan dengan tenang di meja makan. Itulah sebabnya, hampir setiap kali makan, saya harus menyiapkan tenaga ekstra utuk meladeni Quinsa makan. Padahal bermacam cara sudah saya lakukan agar putri kedua saya ini mau makan di meja makan. Namun, susahnya minta ampun. Bagaimana ya caranya mengajarkan anak supaya makan dengan baik? Saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya ini melalui buku Ayah Edi Menjawab. Begini jawaban beliau: Ayah dan Bunda, untuk menjawab pertanyaan ini,

DAY #1 KEJUJURAN

Kak Hani Berani Jujur Pada suatu sore... Kakak Hani sedang makan bersama adik Quinsa... Tiba-tiba... "Pranggg..!!!" Terdengar suara piring yang pecah.. Saat itu Umma sedang sibuk beres-beres di belakang rumah. Setelah selesai beres-beres rumah Umma mendatangi kak Hani dan adik Quinsa.. "Innaalillaahi wa'innaa ilaihi rooji'uun..wah, piringnya pecah lagi nihh..ayo bantuin Umma bersihin dulu yuk.." Kak Hani dan adik Quinsa membantu Umma membersihkan pecahan piring. Setelah itu Umma bertanya "Ayoo sayaang.. siapa yaa..yang tadi mecahin piring?" tanya umma, diantara ak Hani dan adik Quinsa belum ada yang berani menjawab... Akhirnya Umma bertanya lagi.. " Ayo siapa yang berani jujur sama Umma, anak yang jujur disayang lohh sama Allah nak..Umma tidak marah kok kalo kak Hani atau adik Quinsa mau berkata jujur.." Kata Umma sambil mengelus-elus kepala kakak Hani dan adik Quinsa. Akhirnya kak Hani mengakui kesalahannya dan meminta maaf