Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Tugas Empire KMCA & 30 DEM

Tema: Masalah sosial anak. Hani adalah seorang anak autisme dan mengalami keterlambatan wicara. Dia masih sering merasa iri jika adiknya lebih disayang oleh Umma daripada dirinya. Ide yang berasal dari tema. Yaitu bagaimana cara mendamaikan Hani dan adiknya ketika mereka saling bertengkar dan memperebutkan sesuatu. Tentukan tokoh dalam cerita. Hani: seorang anak autisme tetapi penyayang dan suka menolong. Quinsa: adik Hani, periang tetapi pemarah dan suka merebut mainan kakaknya. Umma: Penyayang dan berusaha adil memperlakukan Hani dan Quinsa. Tentukan konflik di dalam cerita anak. Quinsa iri kepada Hani karena tas Hani bergambar karakter Frozen. Sedangkan Quinsa belum dibelikan tas baru sebab tas lamanya masih bagus dan masih bisa dipakai.

DAY #28

Pelangi Sore itu Pada suatu sore Hani dan Quinsa telah selesai dari belajar belajar di TPQ Bustanul Barokah. Mereka bermain riang bersama teman-teman. Ada Rara, Belva, Velin, Valen, Igan, Byan dan Aya. Mereka bermain petak umpet dan kemudian setelah bosan mereka bermain dengan permainan kucing-kucingan membentuk sebuah lingkaran besar. Langit yang baru saja dibasahi rintik hujan gerimis di sore itu berubah menjadi terang karena matahari menyembul lagi dari balik awan. Pelangi yang indah muncul dari ufuk barat. Mereka bersorak kegirangan... "Lihat!!! Teman-teman, ada pelangi di atas sana" kata Hani sambil menunjukkan telunjuknya ke langit. "Hore!!! Ada pelangi!!! Ada pelangi..." kata anak-anak yang lainnya. Sebagian anak ada yang berlari pulang ke rumah dan mengambil gadget untuk mengabadikan moment itu ke dalam kamera. "Eh, pelanginya kok banyak sekali warnanya ya kak, itu warna apa saja sih Kak?" tanya Quinsa kepada kak Hani yang berdiri di samping

DAY #27

  Dokter yang Menolong Belva Sore itu Hani dan Quinsa sedang bermain dengan Rara dan Belva. Mereka bermain petak umpet dengan gembira. Tiba-tba... Gedebug!!! "Aduh!, Tolong!!! Lututku sakit!" Teriak Belva. Belva terlihat meringis kesakitan setelah jatuh tersungkur di atas kerikil-kerikil kecil di depan rumah Hani. Lututnya kotor dan berdarah. Hani, Quinsa dan Rara segera menolong Belva. Quinsa segera masuk ke dalam rumah mencari plester dan betadine. Hani dan Rara memapah Belva untuk mencuci lutut yang berdarah di keran masjid di sebelah rumah Hani dan Quinsa. Quinsa datang dari dalam rumah dan menyerahkan betadine serta plester l Kepada Hani dan Rara. Hani meneteskan betadine pada luka Belva dan Rara membalutnya dengan plester. Kini mereka berempat tidak lagi bermain lari-larian kesana kemari melainkan bermain dokter-dokteran. Belva dan Quinsa berpura-pura menjadi pasien. Sedangkan Rara dan Hani menjadi dokter kecilnya. Merekapun kembali bermain dengan gembira. #

DAY #26

Kisah Nabi Ibrahim AS Malam ini hujan rintik membasahi halaman rumah kecil kami. Sejuknya udara malam ini membawa kedamaian sebelum mengarungi bahtera mimpi. Saya akan mulai berkisah kepada Hani dan Quinsa tentang kisah yang bertema antariksa. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dijelaskan bahwa antariksa adalah benda-benda yang berada di luar atmosfer bumi. Yang termasuk benda-benda di luar angkasa di antaranya matahari, bulan, dan bintang. Saya akan berkisah tentang cara Nabi Ibrahim berdakwah kepada qoumnya yang menyembah matahari, bulan dan bintang. Pada zaman dahulu, ada seorang Nabi yang sholeh dan selalu mentauhidkan Allah. Dia berdakwah mengajak kepada qoumnya yang menyembah matahari, bulan dan bintang namun ajakannya selalu ditentang oleh qoumnya. Ketika malam telah menjadi gelap, Ibrahim melihat sebuah bintang yang disembah qoumnya. Lalu Ibrahim berkata, " Inilah Tuhanku." Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata, "Aku tidak suka kepada yang te

DAY #25

Pemarah itu Tidak Baik Tadi siang saya sudah mendongengkan tentang si Dodo, kucing hitam yang pemarah. Sekarang tinggal saya tuliskan disini. Kira-kira begini ceritanya... Pada suatu hari, ada kucing hitam yang galak dan suka marah-marah bernama si Dodo. Dodo tidak suka jika ada hewan lain yang menyentuh bulu hitamnya yang lembut. Pagi itu Dodo sedang mencari makanan di tepi hutan. Dia berjalan cepat sambil melihat ke kanan-kiri mencari mangsa. Tiba-tiba, gedebug!!! Seekor monyet jatuh dari atas pohon mangga tepat di atas tubuh Dodo. Si monyet langsung meminta maaf pada Dodo, "Maafkan aku Dodo, aku tidak sengaja tergelincir dari atas pohon...". Dodo menggeram marah, "Dasar monyet, tidak akan pernah kumaafkan engkau monyet!!!". Dodo mengeluarkan kuku-kukunya yang tajam siap mencakar tubuh si Monyet. Monyet itupun lari tunggang-langgang dengan ketakutan. Matahari siang itu begitu terik, Dodo berjalan mencari minum ke tepi danau kecil yang amat jernih airnya. D

DAY #24

Bermain Kembang Api Malam ini Hani sedang bermain dengan Quinsa. Mereka bermain role playing sebagai dokter gigi dan pasiennya. Hani membawa senter kecil dan sendok makan dan meminta Quinsa untuk membuka mulutnya. Tiba-tiba... Tep! Listrik padam. Quinsa menjerit ketakutan sambil memeluk Hani. "Tolong!!! Quinsa takut gelap!!!" Hani menyalakan senter kecilnya lagi dan berkata, "Tidak apa-apa Quinsa, Hani nyalain nih senternya". Ibu datang dari arah dapur dan menyalakan lilin yang diletakkan di atas cawan kecil. " Tunggu ya nak, sebentar lagi lampu akan menyala" "Tapi Quinsa takut kegelapan bu..." kata Quinsa. Dari arah depan terdengar suara seseorang mengetuk pintu. Quinsa memeluk ibu dengan erat. " Assalaamualaikum , anak-anak...ini ayah pulang". Terdengar suara ayah dari dalam rumah. Ibu pun membukakan pintu sambil menggendong Quinsa. " Waalaikumussalam ayah" jawab ibu sambil mencium tangan ayah diikuti oleh Han

#DAY 23

Umar bin Khottob yang Berhati Lemah Lembut Sore ini saya membacakan dongeng pada Hani dan Quinsa tentang sahabat Rasulullah yang berhati lembut bernama Umar bin Khottob. Mereka berdua kali ini tenang sekali saat saya dongengkan kisah sahabat yang satu ini. Begini kisahnya... Pada zaman dahulu, ada seorang sahabat Rasulullah yang menjadi khalifah sepeninggal wafatnya Rasulullah SAW. Beliau bernama kholifah Umar bin Khottob. Walaupun memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, kholifah Umar memiliki hati yang lemah lembut. Begini ceritanya... Pada suatu malam yang dingin, kholifah sedang berjalan-jalan di pelosok wilayah kekuasaannya. Dari kejauhan tiba-tiba terdengarlah suara anak-anak kecil yang merengek pada ibunya. "Bu, aku lapar!!! Aku mau makan bu..." kata seorang anak yang diteruskan oleh adiknya. "Bu, aku belum makan sejak kemarin sore...aku mau pingsan bu, aku ingin makan" Mendengar kegaduhan tersebut kholifah Umar mengetuk pintu dan mengucapkan salam &

DAY #22

Daur Ulang Botol Aqua Gelas Hari ini adalah waktunya Hani dan Quinsa untuk berexperimen memanfaatkan botol Aqua gelas yang didaur ulang menjadi pot bunga. Sebelumnya mereka mencari botol Aqua gelas di belakang masjid dan mengumpulkan sekitar belasan botol yang kemudian mereka cuci bersih. Botol itu mereka beri lubang di bagian bawahnya sehingga akar tanaman tidak akan membusuk karena terendam air. Setelah mencari bibit-bibit tanaman mini seperti bibit bunga eporbia, lidah buaya, dan tanaman cabe mereka mulai memasukkan tanah ke dalam pot mini bekas aqua gelas tadi. Tiba-tiba... "Ibu...!!! Ada cacing...!!! Aku takut...!!!" teriak Quinsa. Terlihat seekor cacing yang menggeliat di dalam pot dan merayap masuk kembali ke dalam timbunan tanah. "Tidak apa-apa nak, cacingnya tidak bisa menggigit kok...Quinsa pegang sendok ini saja ya, dan tanahnya dimasukkan ke dalam pot yang ini..." kata ibu sambil memberikan sendok tanah kepada Quinsa. Satu-persatu pot mereka isi d

DAY #21

  Hewan Peliharaan Abu Hurairah Sore ini saya mengisahkan kepada Hani dan Quinsa tentang kisah sahabat Rasulullah SAW yang bernama Abu Abdurrahman bin Shakhr. Pada zaman dahulu ada sahabat Rasulullah yang sangat cerdas dan penyayang terhadap binatang. Sahabat tersebut bernama Abu Abdurrahman bin Shakhr. Abu Abdurrahman sangat menyayangi hewan kucing. Dimanapun beliau berada selalu ditemani oleh kucing. Bahkan ketika sedang mempelajari alquran bersama Rasulullah pun Abu Abdurrahman ditemani oleh kucing. Itulah sebabnya Rasulullah SAW memberikan kunyah atau nama julukan kepada Abu Abdurrahman bin Shakhr sebagai Abu Hurairah yang artinya bapaknya kucing. Itulah sebabnya banyak hadits-hadits sahih yang kita jumpai telah diriwayatkan dari Abu Hurairah RA sebab Abu Abdurrahman lebih terkenal dengan nama julukannya yaitu Abu Hurairah. #30DEM #30DayEmakMendongeng #Day21

DAY #20

   Bermain Sains Hari ini seperti biasanya saya membersamai Hani dan Quinsa untuk bermain dengan mainan edukatifnya. Ada pasak geometri, aneka macam puzzle, lego, dan menggambar. Hani berkata "Bu, Hani bosan...Hani mau main balon aja ya bu? Hani minta uangnya Rp.2000 boleh bu?" "Oo, mau beli balon ya Kak?" tanya ibu. "Iya bu..." jawab Hani. Ibu pun memberikan selembar uang dua ribuan dan memberikannya kepada Hani. "Ini kak, jangan lupa nanti Quinsa diberi balonnya juga ya?" "Iya terimakasih bu, alhamdulillahi jazaakillaahu khoiro ibu" kata Hani berterimakasih. Tidak lama kemudian Hani sudah pulang membawa balon yang dibeli dari warung sebelah. Quinsa bersorak kegirangan melihat balon di tangan kakaknya. Hani memberikan dua buah balon kepada Quinsa. "Ini dek, buat Kak Hani dua, buat adik dua juga ya" kata Hani. "Hore...!!! Terimakasih Kak Hani" kata Quinsa. Mereka berdua akhirnya sibuk meniup balon. Berhub

Developmental Delayed

Apakah yang dimaksud dengan developmental delayed(DD)? Di acara BJLD grup Matrikulasi batch 5 kemarin saya mendapat pertanyaan tentang apakah DD itu? Berikut ini jawaban saya... Satu tahun yang lalu Hani secara intensif saya bawa ke dokter specialis Rehab Medik dan terapis wicara, disana baru saya ketahui bahwa Hani adalah penderita DD. Setelah saya googling dan mencari berbagai sumber literatur, akhirnya saya menyimpulkan bahwa DD adalah keterlambatan yang mencakup lebih dari satu ranah tumbuh kembang. Hani yang dahulu saya kira hanya mengalami speech delay (keterlambatan wicara) ternyata juga mengalami keterlambatan pada motorik halusnya sehingga harus melakukan terapi okupasi. Setelah beberapa kali mengikuti sesi okupasi terapi saya dan suami saya lebih memilih memberikan terapi okupasi untuk Hani dirumah saja. Saya membelikan Hani berbagai mainan edukatif seperti yang diperagakan oleh para terapis wicara maupun terapis okupasi. Alhamdulillah ketrampilan motorik halus Hani sek

DAY #19

Membantu Ibu Bekerja Hari ini ada banyak antrian Laundry setrika di tempat Laundry Syar'i Quinsa. Ibu terlihat sangat kerepotan karena menghandle semuanya sendirian. Melihat itu Hani dan Quinsa datang menghampiri ibu. "Bu, bolehkah kami membantu ibu menyetrika pakaian?" tanya Hani. "Tidak usah nak, kalian masih kecil. Setrika ini panas, nanti kalau tangan kalian terkena setrika bisa melepuh..." kata ibu. "Tapi kami ingin membantu ibu..." kata Quinsa menambahi. "Yasudah, kalau kalian mau membantu ibu silahkan pakaian yang di plastik hitam ini dibalik dan dikancingkan semua ya kancing bajunya..." kata ibu. Tiba-tiba... "Aduh...!!! Panas...!!!" kata Quinsa sambil menarik tangannya dari meja setrika. Ibu tersenyum dan berkata, "Nah...panas kan, adik Quinsa kalau mau bantu ibu duduk sini dekat Kak Hani ya dik..." "Iya bu..." kata Quinsa sambil melangkah ke arah kak Hani dan membantu me

DAY #18

Cita-Cita Hani dan Quinsa Saya menceritakan pada Hani dan Quinsa bahwa cita-cita yang paling mulia adalah sukses di dalam urusan dunia maupun akhirat. Dan seperti yang dikutip dalam alhadits bahwa "khoirunnaasi anfa'ahum linnaas" yang artinya bahwa sebaik-baiknya dari kamu sekalian yaitu orang yang paling bermanfaat bagi manusia. Tapi saat mereka saya tanya tentang apa cita-cita mereka, mereka berdua kompak menjawab bahwa mereka ingin menjadi angkasawan. Semoga kelak mereka bisa menjadi angkasawan yang hafizh Qur'an, Aamiiin. Saat kakek datang berkunjung ke tempat kami kakek bertanya "Apa cita-citamu nduk?" Hani menjawab "Mau jadi angkasawan Kek..." "Hehe, tinggi sekali cita-citamu nduk...kalau kak Hani dan adik Quinsa mau jadi angkasawan mulai sekarang harus rajin belajar. Terus tiap hari harus makan makanan yang bergizi supaya sehat dan kelak bisa lulus test menjadi angkasawan..." kata kakek Hani. "Hore...!!!" sorak Hani

DAY #16

Aku Suka Menabung Pada suatu pagi... Quinsa merengek kepada ibu yang baru selesai memasak makanan untuk makan siang mereka. "Bu, aku ingin tas baru seperti punya Kak Hani bu...tasku sudah robek dan tidak bisa aku pakai lagi" kata Quinsa. "Sabar ya sayang...kalau Quinsa mau tas baru, Quinsa harus menabung dahulu. Nanti kalau uangnya sudah cukup bisa kita belikan tas baru..."kata ibu sambil mengelus rambut ikal Quinsa. Sementara itu Kak Hani sedang asyik mewarnai gambar. Quinsa bertanya "Kak Hani sedang menggambar apa? Kok ayamnya ada lubang di tengahnya?" tanya Quinsa penasaran. "Kak Hani sedang menggambar celengan dik, nanti kak Hani mau menabung lagi...kalau uangnya sudah cukup banyak, nanti kak Hani mau membeli sepeda baru bergambar kartun Hello Kitty...yeay!!!" kata kak Hani dengan gembira. "Oo, kalau begitu Quinsa juga mau menabung di celengan ah...biar bisa membeli tas baru bergambar Frozen...hihi" kata Quinsa. Akhirnya kees

DAY #15

Aku Sayang Adik Pada zaman dahulu ada dua orang bersaudara bernama Hani dan adiknya Quinsa. Mereka hidup berkecukupan meskipun ayah mereka hanya bekerja sebagai karyawan sebuah pabrik teh kecil. Pada suatu hari saat mereka sedang asyik bermain, tiba-tiba kak Hani memecahkan pot bunga kesayangan ibu. "Prang...!!!" Hani dan Quinsa kaget dan saling berpelukan. Tiba-tiba Ibu datang tergopoh-gopog dari arah belakang rumah dan segera ber istirja'. "Innaalillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun, siapakah di antara kalian berdua yang memecahkan pot bunga kesayangan ibu?" Tak ada di antara mereka yang mau menjawab. Akhirnya ibu pun berkata "Jika tak ada yang mau mengaku maka kalian berdua akan ibu hukum semuanya dengan hukuman yang lebih berat lagi..." Akhirnya Quinsa menghampiri ibu dan mengatakan bahwa dirinyalah yang memecahkan pot bunga ibu. Dan selama satu bulan ibu menghukum Quinsa dengan tidak memberinya uang jajan. Hani sangat menyesal dengan sik

DAY #17

Rasulullah SAW Malam ini sebelum Hani dan Quinsa tertidur, saya mendongengkan kisah yang bertema tokoh idolaku, yaitu Rasulullah SAW. Pada zaman dahulu ada seorang anak bernama Muhammad, putra dari ayah Abdullah dan ibu Aminah. Ayah Abdullah meninggal sejak Muhammad masih berada di dalam kandungan. Dan ibu Aminah meninggal saat Muhammad masih berusia balita. Di usia remaja, Muhammad sudah mempunyai sifat kepemimpinan yaitu bijaksana. Pada suatu hari beberapa tokoh Quraisy sedang bertikai untuk memperebutkan orang yang pantas untuk meletakkan hajar aswad pada tempatnya di ka'bah. Tak ada satupun orang yang mau mengalah. Sampai beberapa pemimpin kabilah mulai menghunus pedang akan saling membunuh. Akhirnya Muhammad yang saat itu masih remaja dan belum diangkat menjadi Nabi datang dan melerai pertikaian mereka. Nabi Muhammad menghamparkan sorbannya dan beliau meletakkan hajar aswad di tengah-tengahnya. Beliau memerintahkan semua pemimpin kabilah untuk memegang ujung-ujung kain s

DAY #14

  Bermain Petak Umpet Hani dan Quinsa sangat senang jika melihat gadget di tangan saya. Setiap mereka melihat saya memegang gadged, pasti akan mereka minta untuk melihat video-video edukatif maupun games edukatif. Maka saya akan segera menyembunyikan gadged saya ketika mereka datang dan hari ini saya menggantikannya dengan sebuah dongeng bertema permainan tradisional. Begini dongengnya... Pada suatu hari.. Ada seorang anak perempuan berumur 7 tahun bernama Hani Libya Alkaysa. Teman-temannya biasa memanggilnya dengan sebutan Hani. Hani mempunyai seorang adik perempuan bernama Quinsa. Quinsa baru berumur 3 tahun 10 bulan tetapi sudah bisa diajak bermain bersama dengan teman-teman Kak Hani yang umurnya rata-rata di atas Quinsa. Sore itu, Hani dan Quinsa pulang dari TPQ. Mereka langsung pulang ke rumah. Namun sebelum mereka berganti pakaian, teman-teman mereka sudah mendatanginya dan mengajak mereka untuk bermain petak umpet bersama. Selain bermain petak umpet, mereka juga bermain

DAY #13

Malaikat Pun Mendengarkan Hari ini Hani dan Quinsa saya ajak menghafal nama-nama malaikat beserta tugas-tugasnya. Setelah hafal minimal nama sepuluh malaikat, saya akan mendongengkan kisah zaman dahulu tentang malaikat yang ikut mendengarkan bacaan seorang sahabat Rasulullah SAW. Begini kisahnya... Pada zaman dahulu... Malam itu di keheningan malam duduklah seorang sahabat bernama Usaid bin Khudair sambil membaca Q.S Al-Baqarah. Di sampingnya tidurlah anaknya yang masih balita. Tak jauh dari tempatnya bernaung, berdiri seekor kuda yang menjadi kendaraan Usaid. Kuda tersebut turut menikmati indahnya alunan merdunya bacaan alqur'an Usaid bin Khudair. Tiba-tiba kuda tersebut meringkik dan berlari berputar-putar. Usaid menghentikan bacaannya, menghampiri kudanya, mengelusnya sebentar sampai kuda tersebut terdiam. Usaid pun kembali melanjutkan bacaannya. Untuk kedua kalinya kuda tersebut kembali berlari berputar-putar dan menendang-nendang sambil mendongakkan kepalanya ke arah la

DAY #12

Nabi Musa serta Orang Kaya yang Bersyukur Pada zaman dahulu ada seseorang yang hidupnya sangat miskin. Dia mendatangi Nabi Musa Alaihi Salam dan meminta didoakan supaya menjadi orang kaya. " Wahai Nabi Musa, hidupku sangatlah miskin. Mintakanlah kepada Allah agar aku bisa menjadi orang kaya" kata si miskin tersebut. " Jika engkau ingin menjadi orang kaya, perbanyaklah bersyukur..." jawab Nabi Musa Alaihi Salam. " Bagaimana mungkin aku bisa bersyukur, hidupku sangatlah miskin." kata si miskin sambil menggerutu lalu segera pulang ke tempat tinggalnya di lereng gunung. Tak berapa lama datanglah si kaya menemui Nabi Musa dan minta didoakan supaya menjadi orang miskin. " Wahai Nabi Musa, doakanlah aku agar aku bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi orang miskin" kata si kaya dengan sungguh-sungguh. " Jika engkau ingin menjadi miskin maka janganlah bersyukur" kata Nabi Musa Alaihi Salam. " Bagaimana mungkin aku tidak bersyukur

DAY #11

    Aku Suka Mengaji Kali ini saya akan mendongengkan tentang orang-orang solih zaman dahulu pada Hani dan Quinsa. Pada zaman dahulu... Ada seseorang yang sangat solih bernama Abu Bakar As shiddiq. Beliau orang solih yang gemar sekali mengaji dan belajar mencari ilmu kepada Rasulullah SAW. Pada suatu hari Abu Bakar merasa sangat lapar dan tak ada satupun makanan di meja makan. Abu bakar akhirnya belajar mengkaji alqur'an bersama Rasulullah SAW dalam keadaan perutnya diganjal oleh batu. Ketika berada di dalam majlis ilmu Rasulullah mendengar ada suara perut yang keroncongan. Beliau bertanya " Man hadzaa? " maksudnya " Bunyi apa ini?" akhirnya Abu Bakar menjawab " Aku belum makan wahai Rasulullah, dan aku mengganjal perutku dengan sebuah batu." Mendengar jawaban Abu Bakar Rasulullah tersenyum dan berkata " Ketahuilah wahai Abu Bakar, akupun mengganjal perutku dengan dua buah batu...". Rasulullah pun akhirnya menerangkan tentang keutamaa

DAY #10

Cika yang Sabar Pada suatu pagi... Di sebuah rumah pedagang kain. Di atas meja makan di sudut langit-langit rumah ada sebuah sarang laba-laba. Tinggallah disana seekor laba-laba kecil dengan ayah ibunya. Cika adalah nama seekor laba-laba kecil yang cantik. Hujan deras semalaman membuat Cika kedinginan dan kelaparan. " Ibu, aku lapar...carikan makanan untukku bu. Nyamuk yang nyangkut pada rumah kita sudah habis Cika makan dua hari yang lalu..." rengek Cika pada ibunya. " Sabar ya nak, sebentar lagi hujan akan reda, hujan akan menjadikan rayap keluar dari tanah dan menerbangkan laron. Laron yang nyangkut di rumah kita akan menjadi makanan lezat untukmu nak..." kata ibu Cika sambil memperkuat jaring rumahnya. Di bawah sarang Cika ada tikus yang mengendap-endap membuka tutup meja makan dan mengambil sepotong ikan sambil berlari masuk ke lubangnya. " Bu...! Lihat...! Ada ibu tikus mengambilkan makanan untuk anaknya. Aku lapar bu...aku mau makan..." renge

DAY #9

Tema: Ikhlas Menolong Nenek Menyeberang Jalan Sore itu Hani dan Quinsa berjalan pulang dari TPQ menuju ke rumah. Di tengah perjalanan Hani melihat seorang nenek tua memakai tongkat dan kacamata sedang kebingungan. Hani menghampiri nenek tua itu. " Nenek mau kemana? Adakah yang bisa Hani bantu nek? " tanya Hani. " Nenek mau menyeberang jalan nak, nenek bingung karena nenek sudah tak bisa melihat lagi" kata nenek tua itu. " Mari saya bantu Nek..." kata Hani sambil menuntun tangan nenek tua itu. Quinsa menuntun tangan nenek yang satunya. Hani menunggu sejenak agar jalan agak sepi dahulu. Mereka pun berjalan pelan-pelan menyeberang jalan di jalur Pantura itu. Sesampainya di seberang jalan nenek tua itu mengambil dompetnya dan mengambil uang dua ribuan untuk diberikan kepada Hani dan Quinsa. " Ini untuk kalian nak, terimakasih wajazaakunnallohu khoir telah menolong nenek menyeberang jalan..." kata nenek sambil menyodorkan uang. " Tidak u

DAY #8

Tema: Aku tahu ciptaan Allah.   Berlibur ke Rumah Nenek Pagi itu kak Hani dan Quinsa bersiap-siap untuk berlibur ke rumah Kakek-Nenek mereka yang ada di desa. Mereka pergi bersama Ayah dan Ibu mengendarai sepeda montor. Jalan menuju rumah Nenek dikelilingi hutan karet dan pinus. Banyak binatang yang berlalu lalang di pinggir hutan. Tiba-tiba seekor monyet berlari melintas di depan mereka. " Lihat...! Ayah, Ibu... Ada seekor monyet disana" kata Hani sambil menunjuk sang monyet yang menghilang ditengah hutan. " Subhanallaah..kira-kira Kak Hani tahu tidak yang menciptakan monyet itu siapa? " tanya Ibu. " Allah bu..." kata Kak Hani dan Quinsa berbarengan. " Lalu yang menciptakan matahari di atas langit sana siapa?" tanya ibu lagi. " Allah" kata Kak Hani. " Lalu yang menciptakan burung-burung yang terbang di atas awan siapa nak...? " tanya ibu kembali. " Allah bu.." kata Kak Hani. " Iya, pintar-pintar ana

DAY #7

   Taman Bunga Tema: Aku Cinta Allah Hari ini Kak Hani dan Quinsa pergi ke taman bunga. Disana ada beraneka-ragam bunga. Ada bunga mawar, melati, anggrek, aster, pancawarna, tulip, dan masih banyak lagi. Ada kuntum bunga yang masih kuncup, ada pula yang mekar sempurna. " Subhanallaah, bunga mawarnya indah sekali, wangi pula" kata ibu sambil mencium bunga mawar berwarna merah muda yang sedang merekah. Kemudian Kak Hani bertanya"Kenapa ibu mengucapkan subhanallah?". Ibu menjawab" Karena Allah yang maha suci telah menciptakan bunga-bunga yang begitu indah". Tiba-tiba balon gas Quinsa terbang, "Masya'allaah, kata ayah.." "Ayah...! Amal sholih ambilkan balon Quinsa" kata Quinsa. Kak Hani ikut mengejar balon yang terus terbang tertiup angin. Tiba-ada Kak Hani tersandung batu. "Inna lillahi wa'inna ilaihi roji'uun..." kata ibu. "Aduh...! Kakiku sakit bu" kata Kak Hani. "Sini ibu balut pakai pleste