Bermain Kembang Api
Malam ini Hani sedang bermain dengan Quinsa. Mereka bermain role playing sebagai dokter gigi dan pasiennya. Hani membawa senter kecil dan sendok makan dan meminta Quinsa untuk membuka mulutnya.
Tiba-tiba...
Tep!
Listrik padam.
Quinsa menjerit ketakutan sambil memeluk Hani. "Tolong!!! Quinsa takut gelap!!!"
Hani menyalakan senter kecilnya lagi dan berkata, "Tidak apa-apa Quinsa, Hani nyalain nih senternya".
Ibu datang dari arah dapur dan menyalakan lilin yang diletakkan di atas cawan kecil. " Tunggu ya nak, sebentar lagi lampu akan menyala"
"Tapi Quinsa takut kegelapan bu..." kata Quinsa.
Dari arah depan terdengar suara seseorang mengetuk pintu. Quinsa memeluk ibu dengan erat.
"Assalaamualaikum, anak-anak...ini ayah pulang". Terdengar suara ayah dari dalam rumah. Ibu pun membukakan pintu sambil menggendong Quinsa.
"Waalaikumussalam ayah" jawab ibu sambil mencium tangan ayah diikuti oleh Hani dan Quinsa.
"Ayah minta maaf karena hari ini ayah terlambat pulang bekerja, ayah habis dari toko mainan dan membawakan oleh-oleh ini untuk kalian..." kata ayah sambil membuka plastik panjang berisi kembang api.
"Hore!!!" teriak Hani dan Quinsa bersamaan. Kemudian Ibu mengajak mereka pergi ke depan rumah sambil membawa lilin.
Quinsa sudah mulai lupa dengan rasa takutnya dan bermain dengan riang bersama Hani dan Ibu.
Sejak saat itupun Quinsa menjadi anak yang pemberani dan tidak takut kegelapan lagi.
#30DEM
#30DayEmakMendongeng
#Day24
Komentar
Posting Komentar