Langsung ke konten utama

DAY #18

Cita-Cita Hani dan Quinsa

Saya menceritakan pada Hani dan Quinsa bahwa cita-cita yang paling mulia adalah sukses di dalam urusan dunia maupun akhirat. Dan seperti yang dikutip dalam alhadits bahwa "khoirunnaasi anfa'ahum linnaas" yang artinya bahwa sebaik-baiknya dari kamu sekalian yaitu orang yang paling bermanfaat bagi manusia.

Tapi saat mereka saya tanya tentang apa cita-cita mereka, mereka berdua kompak menjawab bahwa mereka ingin menjadi angkasawan. Semoga kelak mereka bisa menjadi angkasawan yang hafizh Qur'an, Aamiiin.

Saat kakek datang berkunjung ke tempat kami kakek bertanya "Apa cita-citamu nduk?"
Hani menjawab "Mau jadi angkasawan Kek..."

"Hehe, tinggi sekali cita-citamu nduk...kalau kak Hani dan adik Quinsa mau jadi angkasawan mulai sekarang harus rajin belajar. Terus tiap hari harus makan makanan yang bergizi supaya sehat dan kelak bisa lulus test menjadi angkasawan..." kata kakek Hani.

"Hore...!!!" sorak Hani dan Quinsa dengan gembira.

Ayah mereka yang sejak tadi mendengarkan percakapan kami akhirnya menambahkan...

"Kalau kak Hani sama adik Quinsa mau jadi angkasawan juga tiap hari harus rajin solat berjama'ah di masjid, rajin berdoa agar cita-cita kalian dikabulkan oleh Allah SWT"

"Iya, insyaallah ayah..." kata Hani dan Quinsa.

Adzan Zuhur pun berkumandang dari masjid. Merekapun bersiap-siap untuk melaksanakan sholat berjamaah di masjid.

Pesan moral: Jika ingin semua cita-citamu tercapai maka patuhilah semua petuah dan nasehat dari orang tua, karena orang tua selalu mendoakan kebaikan kepada anak-anaknya.

#30DEM
#30DayEmakMendongeng
#Day18



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acara Jalan Sehat Desa Bondansari, Wiradesa 21 Agustus 2022

Dalam rangka acara memperingati hari lahirnya Indonesia Raya yang ke 77 pada hari Minggu 21 Agustus 2022, pada pukul 07.00 WIB pagi hari sekitar 1.500 warga Desa Bondansari, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan-Jawa Tengah ikut memeriahkan acara jalan sehat yg rutenya dimulai dari Balaidesa Bondansari lurus ke arah selatan menuju arah Dukuh Gendogo lalu belok ke arah timur melewati dukun Penggilingan, Bondan, serta Kebonan lalu kembali lagi di depan balaidesa sebagai garis finish acara jalan sehat berhadiah di pagi itu.              Pict.by : @Tatik Faridayani Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak kepala desa Bondansari dan di tengah-tengah acara ada sambutan juga dari Bapak Camat Wiradesa. Warga terlihat antusias mengikuti acara tersebut. Beberapa di antaranya ada sesepuh-sesepuh Desa Bondansari yang turut memeriahkan acara tersebut. Walaupun usianya sudah lebih dari 60 tahun beliau-beliau tetap semangat dan tetap mengikuti jalannya acara tersebut sampai selesai.

Empire KMCA & 30 DEM

Mengajarkan Anak untuk Makan dengan Tenang, Tidak sambil Bermain             Oleh: Annisa Mahanani Sejak Quinsa berusia sekitar dua tahun, saya sudah membelikan meja dan kursi berkarakter hello kitty . Tujuannya supaya Quinsa memakan makanannya sendiri dengan tenang di tempat duduknya. Namun, setiap kali makan di kursi tersebut, Quinsa kelihatan tidak betah. Selalu bergerak dan ingin melompat. Kalau tidak dituruti, Quinsa akan menangis, bahkan tidak mau makan. Hingga usianya 3 tahun, Quinsa masih belum bisa makan dengan tenang di meja makan. Itulah sebabnya, hampir setiap kali makan, saya harus menyiapkan tenaga ekstra utuk meladeni Quinsa makan. Padahal bermacam cara sudah saya lakukan agar putri kedua saya ini mau makan di meja makan. Namun, susahnya minta ampun. Bagaimana ya caranya mengajarkan anak supaya makan dengan baik? Saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya ini melalui buku Ayah Edi Menjawab. Begini jawaban beliau: Ayah dan Bunda, untuk menjawab pertanyaan ini,

DAY #1 KEJUJURAN

Kak Hani Berani Jujur Pada suatu sore... Kakak Hani sedang makan bersama adik Quinsa... Tiba-tiba... "Pranggg..!!!" Terdengar suara piring yang pecah.. Saat itu Umma sedang sibuk beres-beres di belakang rumah. Setelah selesai beres-beres rumah Umma mendatangi kak Hani dan adik Quinsa.. "Innaalillaahi wa'innaa ilaihi rooji'uun..wah, piringnya pecah lagi nihh..ayo bantuin Umma bersihin dulu yuk.." Kak Hani dan adik Quinsa membantu Umma membersihkan pecahan piring. Setelah itu Umma bertanya "Ayoo sayaang.. siapa yaa..yang tadi mecahin piring?" tanya umma, diantara ak Hani dan adik Quinsa belum ada yang berani menjawab... Akhirnya Umma bertanya lagi.. " Ayo siapa yang berani jujur sama Umma, anak yang jujur disayang lohh sama Allah nak..Umma tidak marah kok kalo kak Hani atau adik Quinsa mau berkata jujur.." Kata Umma sambil mengelus-elus kepala kakak Hani dan adik Quinsa. Akhirnya kak Hani mengakui kesalahannya dan meminta maaf