Langsung ke konten utama

DAY #10

Cika yang Sabar

Pada suatu pagi...
Di sebuah rumah pedagang kain. Di atas meja makan di sudut langit-langit rumah ada sebuah sarang laba-laba. Tinggallah disana seekor laba-laba kecil dengan ayah ibunya.

Cika adalah nama seekor laba-laba kecil yang cantik. Hujan deras semalaman membuat Cika kedinginan dan kelaparan.

" Ibu, aku lapar...carikan makanan untukku bu. Nyamuk yang nyangkut pada rumah kita sudah habis Cika makan dua hari yang lalu..." rengek Cika pada ibunya.

" Sabar ya nak, sebentar lagi hujan akan reda, hujan akan menjadikan rayap keluar dari tanah dan menerbangkan laron. Laron yang nyangkut di rumah kita akan menjadi makanan lezat untukmu nak..." kata ibu Cika sambil memperkuat jaring rumahnya.

Di bawah sarang Cika ada tikus yang mengendap-endap membuka tutup meja makan dan mengambil sepotong ikan sambil berlari masuk ke lubangnya.

" Bu...! Lihat...! Ada ibu tikus mengambilkan makanan untuk anaknya. Aku lapar bu...aku mau makan..." rengek Cika kembali.

" Sabar ya nak, itu namanya mencuri...Allah akan memberikan makanan kepada kita asalkan kita bekerja dengan benar dan sabar" kata ibu tikus sambil kembali bekerja memperkuat jaring rumahnya. Cikapun ikut membantu ibunya sambil menahan bunyi perutnya yang semakin keroncongan.

Tiba-tiba terdengar suara teriakan tikus melengking disertai suara lemparan gagang kayu bakar.
Gedebug!!! " Aduh...!!! Tolong !!! Sakit!!!" lemparan kayu tepat mengenai kepala tikus saat akan mencuri makanan yang kedua kalinya.

Cika berlari ketakutan memeluk ibunya melihat kejadian tersebut.

Hujan pun mulai reda. Langit biru jernih. Laron-laron beterbangan ke atap rumah pedagang kain dan beberapa laron tersangkut di jaring Cika.

" Ibu betul bu, Allah akan mengirimkan makanan kepada kita asalkan kita bekerja dengan benar dan sabar" kata Cika sambil memakan laron dengan lahap.

#30DEM
#30DayEmakMendongeng
#Day10

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acara Jalan Sehat Desa Bondansari, Wiradesa 21 Agustus 2022

Dalam rangka acara memperingati hari lahirnya Indonesia Raya yang ke 77 pada hari Minggu 21 Agustus 2022, pada pukul 07.00 WIB pagi hari sekitar 1.500 warga Desa Bondansari, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan-Jawa Tengah ikut memeriahkan acara jalan sehat yg rutenya dimulai dari Balaidesa Bondansari lurus ke arah selatan menuju arah Dukuh Gendogo lalu belok ke arah timur melewati dukun Penggilingan, Bondan, serta Kebonan lalu kembali lagi di depan balaidesa sebagai garis finish acara jalan sehat berhadiah di pagi itu.              Pict.by : @Tatik Faridayani Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak kepala desa Bondansari dan di tengah-tengah acara ada sambutan juga dari Bapak Camat Wiradesa. Warga terlihat antusias mengikuti acara tersebut. Beberapa di antaranya ada sesepuh-sesepuh Desa Bondansari yang turut memeriahkan acara tersebut. Walaupun usianya sudah lebih dari 60 tahun beliau-beliau tetap semangat dan tetap mengikuti jalannya acara tersebut sampai selesai.

Empire KMCA & 30 DEM

Mengajarkan Anak untuk Makan dengan Tenang, Tidak sambil Bermain             Oleh: Annisa Mahanani Sejak Quinsa berusia sekitar dua tahun, saya sudah membelikan meja dan kursi berkarakter hello kitty . Tujuannya supaya Quinsa memakan makanannya sendiri dengan tenang di tempat duduknya. Namun, setiap kali makan di kursi tersebut, Quinsa kelihatan tidak betah. Selalu bergerak dan ingin melompat. Kalau tidak dituruti, Quinsa akan menangis, bahkan tidak mau makan. Hingga usianya 3 tahun, Quinsa masih belum bisa makan dengan tenang di meja makan. Itulah sebabnya, hampir setiap kali makan, saya harus menyiapkan tenaga ekstra utuk meladeni Quinsa makan. Padahal bermacam cara sudah saya lakukan agar putri kedua saya ini mau makan di meja makan. Namun, susahnya minta ampun. Bagaimana ya caranya mengajarkan anak supaya makan dengan baik? Saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya ini melalui buku Ayah Edi Menjawab. Begini jawaban beliau: Ayah dan Bunda, untuk menjawab pertanyaan ini,

DAY #1 KEJUJURAN

Kak Hani Berani Jujur Pada suatu sore... Kakak Hani sedang makan bersama adik Quinsa... Tiba-tiba... "Pranggg..!!!" Terdengar suara piring yang pecah.. Saat itu Umma sedang sibuk beres-beres di belakang rumah. Setelah selesai beres-beres rumah Umma mendatangi kak Hani dan adik Quinsa.. "Innaalillaahi wa'innaa ilaihi rooji'uun..wah, piringnya pecah lagi nihh..ayo bantuin Umma bersihin dulu yuk.." Kak Hani dan adik Quinsa membantu Umma membersihkan pecahan piring. Setelah itu Umma bertanya "Ayoo sayaang.. siapa yaa..yang tadi mecahin piring?" tanya umma, diantara ak Hani dan adik Quinsa belum ada yang berani menjawab... Akhirnya Umma bertanya lagi.. " Ayo siapa yang berani jujur sama Umma, anak yang jujur disayang lohh sama Allah nak..Umma tidak marah kok kalo kak Hani atau adik Quinsa mau berkata jujur.." Kata Umma sambil mengelus-elus kepala kakak Hani dan adik Quinsa. Akhirnya kak Hani mengakui kesalahannya dan meminta maaf