Langsung ke konten utama

DAY #20

   Bermain Sains

Hari ini seperti biasanya saya membersamai Hani dan Quinsa untuk bermain dengan mainan edukatifnya. Ada pasak geometri, aneka macam puzzle, lego, dan menggambar.

Hani berkata "Bu, Hani bosan...Hani mau main balon aja ya bu? Hani minta uangnya Rp.2000 boleh bu?"
"Oo, mau beli balon ya Kak?" tanya ibu. "Iya bu..." jawab Hani.

Ibu pun memberikan selembar uang dua ribuan dan memberikannya kepada Hani.

"Ini kak, jangan lupa nanti Quinsa diberi balonnya juga ya?"
"Iya terimakasih bu, alhamdulillahi jazaakillaahu khoiro ibu" kata Hani berterimakasih.

Tidak lama kemudian Hani sudah pulang membawa balon yang dibeli dari warung sebelah. Quinsa bersorak kegirangan melihat balon di tangan kakaknya. Hani memberikan dua buah balon kepada Quinsa.

"Ini dek, buat Kak Hani dua, buat adik dua juga ya" kata Hani. "Hore...!!! Terimakasih Kak Hani" kata Quinsa.

Mereka berdua akhirnya sibuk meniup balon. Berhubung mereka masih belum bisa mengikat balonnya, maka balon yang sudah ditiup kembali kempes dan mereka tiup lagi berulang kali.

Ibu bertanya "Mengapa ya, balon yang ditiup bisa membesar?".
"Hani tidak tahu bu, mengapa ya bu?" kata Hani balik bertanya.
"Itu karena tekanan udara di dalam balon lebih besar daripada di luar balon nak..."

Lalu ibu mengambil lilin dan menyuruh Hani mengisi balon dengan air sampai penuh. Ibu mulai menyalakan lilin kemudian menyuruh Hani meletakkan balon yang berisi air tepat di atas api.

"Jangan bu!!! Nanti balonnya pecah" kata Quinsa yang dari tadi melihat experimen ibu.
"Tidak apa-apa Quinsa, nanti kalau balonnya pecah ibu ganti ya?" tanya ibu. " Iya deh bu" jawab Quinsa.

Kemudian Hani meletakkan balon yang penuh berisi air tadi ke atas lilin, dan ternyata...
Balon tidak pecah!!!

Hani dan Quinsa bertanya "Bu, kenapa balonnya tidak pecah ya?"
Ibu menjawab "Itu karena air yang ada di dalam balon bisa menahan panas yang datang dari arah luar balon nak, sehingga walaupun balon dibakar, balon tidak pecah..."
"Oo..." kata Hani dan Quinsa bersamaan.

#30DEM
#30DayEmakMendongeng
#Day20

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acara Jalan Sehat Desa Bondansari, Wiradesa 21 Agustus 2022

Dalam rangka acara memperingati hari lahirnya Indonesia Raya yang ke 77 pada hari Minggu 21 Agustus 2022, pada pukul 07.00 WIB pagi hari sekitar 1.500 warga Desa Bondansari, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan-Jawa Tengah ikut memeriahkan acara jalan sehat yg rutenya dimulai dari Balaidesa Bondansari lurus ke arah selatan menuju arah Dukuh Gendogo lalu belok ke arah timur melewati dukun Penggilingan, Bondan, serta Kebonan lalu kembali lagi di depan balaidesa sebagai garis finish acara jalan sehat berhadiah di pagi itu.              Pict.by : @Tatik Faridayani Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak kepala desa Bondansari dan di tengah-tengah acara ada sambutan juga dari Bapak Camat Wiradesa. Warga terlihat antusias mengikuti acara tersebut. Beberapa di antaranya ada sesepuh-sesepuh Desa Bondansari yang turut memeriahkan acara tersebut. Walaupun usianya sudah lebih dari 60 tahun beliau-beliau tetap semangat dan tetap mengikuti jalannya acara tersebut sampai selesai.

Empire KMCA & 30 DEM

Mengajarkan Anak untuk Makan dengan Tenang, Tidak sambil Bermain             Oleh: Annisa Mahanani Sejak Quinsa berusia sekitar dua tahun, saya sudah membelikan meja dan kursi berkarakter hello kitty . Tujuannya supaya Quinsa memakan makanannya sendiri dengan tenang di tempat duduknya. Namun, setiap kali makan di kursi tersebut, Quinsa kelihatan tidak betah. Selalu bergerak dan ingin melompat. Kalau tidak dituruti, Quinsa akan menangis, bahkan tidak mau makan. Hingga usianya 3 tahun, Quinsa masih belum bisa makan dengan tenang di meja makan. Itulah sebabnya, hampir setiap kali makan, saya harus menyiapkan tenaga ekstra utuk meladeni Quinsa makan. Padahal bermacam cara sudah saya lakukan agar putri kedua saya ini mau makan di meja makan. Namun, susahnya minta ampun. Bagaimana ya caranya mengajarkan anak supaya makan dengan baik? Saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya ini melalui buku Ayah Edi Menjawab. Begini jawaban beliau: Ayah dan Bunda, untuk menjawab pertanyaan ini,

DAY #1 KEJUJURAN

Kak Hani Berani Jujur Pada suatu sore... Kakak Hani sedang makan bersama adik Quinsa... Tiba-tiba... "Pranggg..!!!" Terdengar suara piring yang pecah.. Saat itu Umma sedang sibuk beres-beres di belakang rumah. Setelah selesai beres-beres rumah Umma mendatangi kak Hani dan adik Quinsa.. "Innaalillaahi wa'innaa ilaihi rooji'uun..wah, piringnya pecah lagi nihh..ayo bantuin Umma bersihin dulu yuk.." Kak Hani dan adik Quinsa membantu Umma membersihkan pecahan piring. Setelah itu Umma bertanya "Ayoo sayaang.. siapa yaa..yang tadi mecahin piring?" tanya umma, diantara ak Hani dan adik Quinsa belum ada yang berani menjawab... Akhirnya Umma bertanya lagi.. " Ayo siapa yang berani jujur sama Umma, anak yang jujur disayang lohh sama Allah nak..Umma tidak marah kok kalo kak Hani atau adik Quinsa mau berkata jujur.." Kata Umma sambil mengelus-elus kepala kakak Hani dan adik Quinsa. Akhirnya kak Hani mengakui kesalahannya dan meminta maaf