Langsung ke konten utama

Nasihat Senilai Dua puluh satu Milyar

NASIHAT DUA PULUH SATU MILYAR

Seorang lelaki terdiam di depan sebuah toko lukisan. Ia terlihat larut memandangi keindahan lukisan yg begitu indah terpajang di depan etalase toko itu. Sang pemilik toko kemudian mendekatinya.

"Kenapa Bapak setiap hari hanya memandangi lukisan ini? Saya tahu meskipun ini lukisan mahal, sepertinya Bapak sanggup membelinya?"

"Aku sering lewat jalan ini, jadi buat apa Aku membelinya. Cukup melihatnya saja Aku sudah bahagia. Orang-orang kaya yang membeli lukisan-lukisan mahal juga hanya dilihat saja bukan?"

Inilah sebuah prinsip hidup bijaksana. Jika kita bisa bahagia dengan cara sederhana, mengapa harus mempersulit diri sendiri dengan cara rumit?

Terkadang manusia menyangka jika dia sudah membeli sebuah barang, dia akan menjadi bahagia. Kenyataannya, yang didapatkan hanyalah kebahagiaan semu. Karena beberapa waktu kemudian dia menginginkan lagi barang lain untuk bisa bahagia lagi, dan seterusnya, kapan puasnya?

Itulah akibat seseorang tersebut menggantungkan kebahagiaan kepada sebuah barang/benda tertentu. Tidakkah ini terlihat menyusahkan? 

*"Makan, minum, berpakaian dan bersedekahlah dengan tidak berlebih-lebihan, serta tidak menyombongkan diri.”*
_(Abu Daud & Ahmad)_

Saya teringat cerita ketika Einstein sedang menginap pada sebuah edifice di Jepang, sekitar tahun 1922. Ketika itu si petugas edifice menolak diberi uang tips. Sebagai gantinya Einstein memberinya sebuah kertas dan menuliskan nasihat luar biasa dalam Bahasa Jerman, "Hidup sederhana akan memberi lebih banyak kebahagiaan, dibandingkan hidup mewah tapi gelisah."

Siapa sangka, selembar kertas itu masih tersimpan dengan rapi secara turun temurun. Pada bulan Oktober 2017 kertas itu dilelang dan terjual senilai twenty one MILYAR oleh seorang penggemar Einstein!

Sahabat.. jika kita ingin lebih bahagia, cobalah HIDUP SEDERHANA dan TIDAK MENYOMBONGKAN DIRI 

Pict by : pexels.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acara Jalan Sehat Desa Bondansari, Wiradesa 21 Agustus 2022

Dalam rangka acara memperingati hari lahirnya Indonesia Raya yang ke 77 pada hari Minggu 21 Agustus 2022, pada pukul 07.00 WIB pagi hari sekitar 1.500 warga Desa Bondansari, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan-Jawa Tengah ikut memeriahkan acara jalan sehat yg rutenya dimulai dari Balaidesa Bondansari lurus ke arah selatan menuju arah Dukuh Gendogo lalu belok ke arah timur melewati dukun Penggilingan, Bondan, serta Kebonan lalu kembali lagi di depan balaidesa sebagai garis finish acara jalan sehat berhadiah di pagi itu.              Pict.by : @Tatik Faridayani Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak kepala desa Bondansari dan di tengah-tengah acara ada sambutan juga dari Bapak Camat Wiradesa. Warga terlihat antusias mengikuti acara tersebut. Beberapa di antaranya ada sesepuh-sesepuh Desa Bondansari yang turut memeriahkan acara tersebut. Walaupun usianya sudah lebih dari 60 tahun beliau-beliau tetap semangat dan tetap mengikuti jalannya acara tersebut sampai selesai.

Empire KMCA & 30 DEM

Mengajarkan Anak untuk Makan dengan Tenang, Tidak sambil Bermain             Oleh: Annisa Mahanani Sejak Quinsa berusia sekitar dua tahun, saya sudah membelikan meja dan kursi berkarakter hello kitty . Tujuannya supaya Quinsa memakan makanannya sendiri dengan tenang di tempat duduknya. Namun, setiap kali makan di kursi tersebut, Quinsa kelihatan tidak betah. Selalu bergerak dan ingin melompat. Kalau tidak dituruti, Quinsa akan menangis, bahkan tidak mau makan. Hingga usianya 3 tahun, Quinsa masih belum bisa makan dengan tenang di meja makan. Itulah sebabnya, hampir setiap kali makan, saya harus menyiapkan tenaga ekstra utuk meladeni Quinsa makan. Padahal bermacam cara sudah saya lakukan agar putri kedua saya ini mau makan di meja makan. Namun, susahnya minta ampun. Bagaimana ya caranya mengajarkan anak supaya makan dengan baik? Saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya ini melalui buku Ayah Edi Menjawab. Begini jawaban beliau: Ayah dan Bunda, untuk menjawab pertanyaan ini,

DAY #1 KEJUJURAN

Kak Hani Berani Jujur Pada suatu sore... Kakak Hani sedang makan bersama adik Quinsa... Tiba-tiba... "Pranggg..!!!" Terdengar suara piring yang pecah.. Saat itu Umma sedang sibuk beres-beres di belakang rumah. Setelah selesai beres-beres rumah Umma mendatangi kak Hani dan adik Quinsa.. "Innaalillaahi wa'innaa ilaihi rooji'uun..wah, piringnya pecah lagi nihh..ayo bantuin Umma bersihin dulu yuk.." Kak Hani dan adik Quinsa membantu Umma membersihkan pecahan piring. Setelah itu Umma bertanya "Ayoo sayaang.. siapa yaa..yang tadi mecahin piring?" tanya umma, diantara ak Hani dan adik Quinsa belum ada yang berani menjawab... Akhirnya Umma bertanya lagi.. " Ayo siapa yang berani jujur sama Umma, anak yang jujur disayang lohh sama Allah nak..Umma tidak marah kok kalo kak Hani atau adik Quinsa mau berkata jujur.." Kata Umma sambil mengelus-elus kepala kakak Hani dan adik Quinsa. Akhirnya kak Hani mengakui kesalahannya dan meminta maaf