Langsung ke konten utama

DAY #6

Kisah Tiga Pemuda di Dalam Goa

Alkisah pada zaman dahulu...
Ada tiga orang pemuda yang sedang berjalan mencari kayu di tengah hutan. Tiba-tiba hujan turun begitu deras. Mereka bertiga mencari tempat bernaung di dalam sebuah goa.

Di luar goa hujan begitu deras sehingga tanah di sekitar goa menjadi longsor dan sebuah batu besar jatuh tepat di depan goa dan menutup pintu masuk goa. Mereka bertiga segera ke pintu goa mencoba mendorong batu besar tersebut tetapi batu besar itu tak bergeming sedikitpun.

Pemuda pertama berkata "Wahai sahabatku, marilah kita berdoa dan memperlihatkan amalan andalan kita kepada Allah agar Allah mau menolong kita untuk membuka pintu goa ini.

Akhirnya pemuda pertama berdo'a
" Yaa Allah, hamba telah menghindari Zina semampu hamba. Jika engkau menerima amalan hamba maka bukakanlah pintu gua ini yaa Allah". Setelah pemuda pertama berdoa, pintu goa bergeser sedikit dan masuklah secercah cahaya dari luar.

Setelah itu pemuda kedua berdoa
" Yaa Allah..hamba telah memaafkan orang yang telah menghina hamba dan hamba tidak pernah menganiaya oranglain. Jika Engkau menerima amalan hamba, maka bukakanlah pintu goa ini yaa Allah" maka batu yang menutupi goa tersebut kembali bergeser membuka sedikit, tetapi belum bisa untuk keluar goa.

Akhirnya pemuda ketiga berdoa
" Yaa Allah, hamba telah berbuat baik dan selalu berbakti kepada kedua orangtua hamba, jika Engkau mengetahui niat hamba hanya karena Mu maka bukakanlah pintu goa ini yaa Allah"

Akhirnya setelah pemuda ketiga ini berdoa, batu besar itu bergeser sampai pintu goa bisa dilewati mereka bertiga. Mereka segera pulang ke tempat tinggal masing-masing dengan lega.

Pesan moral;
Selalu berbaktilah kepada kedua orang tua agar do'a-do'a kita selalu dikabulkan oleh Allah

Image via divapress.com

Biodata penulis;

Penulis bernama lengkap Annisa Mahanani, seorang ibu pembelajar dari putra-putri yang solehah dan suami yang soleh bernama Drs.Hadiyulloh.
Saat ini mendampingi suami di kecamatan Wiradesa kabupaten Pekalongan. Menulis merupakan me time baginya. Penulis dapat dihubungi di;

Fb: Annisa Mahanani

IG: @annisa_mahanani

Blog: anisamahanani.blogspot.com
Email: aanis8349@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acara Jalan Sehat Desa Bondansari, Wiradesa 21 Agustus 2022

Dalam rangka acara memperingati hari lahirnya Indonesia Raya yang ke 77 pada hari Minggu 21 Agustus 2022, pada pukul 07.00 WIB pagi hari sekitar 1.500 warga Desa Bondansari, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan-Jawa Tengah ikut memeriahkan acara jalan sehat yg rutenya dimulai dari Balaidesa Bondansari lurus ke arah selatan menuju arah Dukuh Gendogo lalu belok ke arah timur melewati dukun Penggilingan, Bondan, serta Kebonan lalu kembali lagi di depan balaidesa sebagai garis finish acara jalan sehat berhadiah di pagi itu.              Pict.by : @Tatik Faridayani Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak kepala desa Bondansari dan di tengah-tengah acara ada sambutan juga dari Bapak Camat Wiradesa. Warga terlihat antusias mengikuti acara tersebut. Beberapa di antaranya ada sesepuh-sesepuh Desa Bondansari yang turut memeriahkan acara tersebut. Walaupun usianya sudah lebih dari 60 tahun beliau-beliau tetap semangat dan tetap mengikuti jalannya acara tersebut sampai selesai.

Empire KMCA & 30 DEM

Mengajarkan Anak untuk Makan dengan Tenang, Tidak sambil Bermain             Oleh: Annisa Mahanani Sejak Quinsa berusia sekitar dua tahun, saya sudah membelikan meja dan kursi berkarakter hello kitty . Tujuannya supaya Quinsa memakan makanannya sendiri dengan tenang di tempat duduknya. Namun, setiap kali makan di kursi tersebut, Quinsa kelihatan tidak betah. Selalu bergerak dan ingin melompat. Kalau tidak dituruti, Quinsa akan menangis, bahkan tidak mau makan. Hingga usianya 3 tahun, Quinsa masih belum bisa makan dengan tenang di meja makan. Itulah sebabnya, hampir setiap kali makan, saya harus menyiapkan tenaga ekstra utuk meladeni Quinsa makan. Padahal bermacam cara sudah saya lakukan agar putri kedua saya ini mau makan di meja makan. Namun, susahnya minta ampun. Bagaimana ya caranya mengajarkan anak supaya makan dengan baik? Saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya ini melalui buku Ayah Edi Menjawab. Begini jawaban beliau: Ayah dan Bunda, untuk menjawab pertanyaan ini,

DAY #1 KEJUJURAN

Kak Hani Berani Jujur Pada suatu sore... Kakak Hani sedang makan bersama adik Quinsa... Tiba-tiba... "Pranggg..!!!" Terdengar suara piring yang pecah.. Saat itu Umma sedang sibuk beres-beres di belakang rumah. Setelah selesai beres-beres rumah Umma mendatangi kak Hani dan adik Quinsa.. "Innaalillaahi wa'innaa ilaihi rooji'uun..wah, piringnya pecah lagi nihh..ayo bantuin Umma bersihin dulu yuk.." Kak Hani dan adik Quinsa membantu Umma membersihkan pecahan piring. Setelah itu Umma bertanya "Ayoo sayaang.. siapa yaa..yang tadi mecahin piring?" tanya umma, diantara ak Hani dan adik Quinsa belum ada yang berani menjawab... Akhirnya Umma bertanya lagi.. " Ayo siapa yang berani jujur sama Umma, anak yang jujur disayang lohh sama Allah nak..Umma tidak marah kok kalo kak Hani atau adik Quinsa mau berkata jujur.." Kata Umma sambil mengelus-elus kepala kakak Hani dan adik Quinsa. Akhirnya kak Hani mengakui kesalahannya dan meminta maaf