Kehamilan Pertamaku
Satu bulan setelah pernikahanku Allah mempercayakan sebuah janin mungil bersemayam di dalam rahimku. Dia yang kelak aku beri nama Hani Libya Alkaysa.
Satu bulan setelah aku dinyatan positif mengandung aku mulai mual dan muntah-muntah hampir setiap jam. Berat badanku menyusut sekitar dua kilogram.
Setiap pagi aku merasakan pusing dan tak bertenaga. Perut terasa kembung, masuk angin dan pelbagai rasa yang tak nyaman lainnya.
Aku mencoba melawan rasa mualku dengan memakan makanan apapun yang disediakan oleh suamiku. Tetapi hasilnya nihil, setiap suap makanan yang masuk ke dalam mulutku selalu dipompa keluar lagi oleh lambungku.
Setelah berkonsultasi dengan specialist ahli kandungan aku hanya di beri beberapa butir vitamin dan kapsul penambah darah. Tidak ada obat anti mual di dalamnya.
Semua itu aku alami sampai lebih dari trimester kedua kehamilanku.
Semua masukan dan saran yang sudah berusaha aku praktekkan dari orang-orang terdekatku tidak ada yang bisa meredakan rasa mual serta muntahku.
Bulan berganti bulan hingga saatnya hari aku melahirkan. Aku begitu gelisah dan merasa bahwa nyawaku akan segera diambil oleh Sang pemilik raga.
Tapi ternyata...
Tak sampai dua jam aku merasakan mulas tiada terkira Si bayi mungil nan cantik telah keluar dari rahimku.
Adzan dan senyum kebahagiaan mengiringi terlahirnya Hani Libya Alkaysa ke dunia ini. Aku sangat bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah mengaruniai amanah indah dalam hidupku.
Pun kepada suamiku yang selalu siap antar jaga. Tetap mengantar dan mendampingiku melahirkan walaupun saat itu beliau masih terluka setelah kecelakaan kecil saat tekun bekerja.
Para sanak-saudara pun mendokumentasikan moment kelahiran Hani dengan berfoto ria untuk mengenang wajah Hani saat baru terlahir.
Komentar
Posting Komentar