Langsung ke konten utama

Tugas Empire #2

     Kehamilan Pertamaku

Satu bulan setelah pernikahanku Allah mempercayakan sebuah janin mungil bersemayam di dalam rahimku. Dia yang kelak aku beri nama Hani Libya Alkaysa.

Satu bulan setelah aku dinyatan positif mengandung aku mulai mual dan muntah-muntah hampir setiap jam. Berat badanku menyusut sekitar dua kilogram.

Setiap pagi aku merasakan pusing dan tak bertenaga. Perut terasa kembung, masuk angin dan pelbagai rasa yang tak nyaman lainnya.

Aku mencoba melawan rasa mualku dengan memakan makanan apapun yang disediakan oleh suamiku. Tetapi hasilnya nihil, setiap suap makanan yang masuk ke dalam mulutku selalu dipompa keluar lagi oleh lambungku.

Setelah berkonsultasi dengan specialist ahli kandungan aku hanya di beri beberapa butir vitamin dan kapsul penambah darah. Tidak ada obat anti mual di dalamnya.

Semua itu aku alami sampai lebih dari trimester kedua kehamilanku.

Semua masukan dan saran yang sudah berusaha aku praktekkan dari orang-orang terdekatku tidak ada yang bisa meredakan rasa mual serta muntahku.

Bulan berganti bulan hingga saatnya hari aku melahirkan. Aku begitu gelisah dan merasa bahwa nyawaku akan segera diambil oleh Sang pemilik raga.

Tapi ternyata...
Tak sampai dua jam aku merasakan mulas tiada terkira Si bayi mungil nan cantik telah keluar dari rahimku.

Adzan dan senyum kebahagiaan mengiringi terlahirnya Hani Libya Alkaysa ke dunia ini. Aku sangat bahagia dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah mengaruniai amanah indah dalam hidupku.

Pun kepada suamiku yang selalu siap antar jaga. Tetap mengantar dan mendampingiku melahirkan walaupun saat itu beliau masih terluka setelah kecelakaan kecil saat tekun bekerja.

Para sanak-saudara pun mendokumentasikan moment kelahiran Hani dengan berfoto ria untuk mengenang wajah Hani saat baru terlahir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Acara Jalan Sehat Desa Bondansari, Wiradesa 21 Agustus 2022

Dalam rangka acara memperingati hari lahirnya Indonesia Raya yang ke 77 pada hari Minggu 21 Agustus 2022, pada pukul 07.00 WIB pagi hari sekitar 1.500 warga Desa Bondansari, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan-Jawa Tengah ikut memeriahkan acara jalan sehat yg rutenya dimulai dari Balaidesa Bondansari lurus ke arah selatan menuju arah Dukuh Gendogo lalu belok ke arah timur melewati dukun Penggilingan, Bondan, serta Kebonan lalu kembali lagi di depan balaidesa sebagai garis finish acara jalan sehat berhadiah di pagi itu.              Pict.by : @Tatik Faridayani Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak kepala desa Bondansari dan di tengah-tengah acara ada sambutan juga dari Bapak Camat Wiradesa. Warga terlihat antusias mengikuti acara tersebut. Beberapa di antaranya ada sesepuh-sesepuh Desa Bondansari yang turut memeriahkan acara tersebut. Walaupun usianya sudah lebih dari 60 tahun beliau-beliau tetap semangat dan tetap mengikuti jalannya acara tersebut sampai selesai.

Empire KMCA & 30 DEM

Mengajarkan Anak untuk Makan dengan Tenang, Tidak sambil Bermain             Oleh: Annisa Mahanani Sejak Quinsa berusia sekitar dua tahun, saya sudah membelikan meja dan kursi berkarakter hello kitty . Tujuannya supaya Quinsa memakan makanannya sendiri dengan tenang di tempat duduknya. Namun, setiap kali makan di kursi tersebut, Quinsa kelihatan tidak betah. Selalu bergerak dan ingin melompat. Kalau tidak dituruti, Quinsa akan menangis, bahkan tidak mau makan. Hingga usianya 3 tahun, Quinsa masih belum bisa makan dengan tenang di meja makan. Itulah sebabnya, hampir setiap kali makan, saya harus menyiapkan tenaga ekstra utuk meladeni Quinsa makan. Padahal bermacam cara sudah saya lakukan agar putri kedua saya ini mau makan di meja makan. Namun, susahnya minta ampun. Bagaimana ya caranya mengajarkan anak supaya makan dengan baik? Saya mendapatkan jawaban dari pertanyaan saya ini melalui buku Ayah Edi Menjawab. Begini jawaban beliau: Ayah dan Bunda, untuk menjawab pertanyaan ini,

DAY #1 KEJUJURAN

Kak Hani Berani Jujur Pada suatu sore... Kakak Hani sedang makan bersama adik Quinsa... Tiba-tiba... "Pranggg..!!!" Terdengar suara piring yang pecah.. Saat itu Umma sedang sibuk beres-beres di belakang rumah. Setelah selesai beres-beres rumah Umma mendatangi kak Hani dan adik Quinsa.. "Innaalillaahi wa'innaa ilaihi rooji'uun..wah, piringnya pecah lagi nihh..ayo bantuin Umma bersihin dulu yuk.." Kak Hani dan adik Quinsa membantu Umma membersihkan pecahan piring. Setelah itu Umma bertanya "Ayoo sayaang.. siapa yaa..yang tadi mecahin piring?" tanya umma, diantara ak Hani dan adik Quinsa belum ada yang berani menjawab... Akhirnya Umma bertanya lagi.. " Ayo siapa yang berani jujur sama Umma, anak yang jujur disayang lohh sama Allah nak..Umma tidak marah kok kalo kak Hani atau adik Quinsa mau berkata jujur.." Kata Umma sambil mengelus-elus kepala kakak Hani dan adik Quinsa. Akhirnya kak Hani mengakui kesalahannya dan meminta maaf